Tuesday, March 6, 2018

Warung Ciendog: Rumah Makan Dengan Suasana Kampung Yang Tidak Kampungan

Kota Bandung memang terkenal akan kulinernya. Tidaklah heran, tiap kali mengunjungi semua sudut kota ini akan ditemui banyaknya pilihan kuliner. Mau kelas kaki lima ataupun kelas restoran, semuanya ada.
Bukan hanya keragaman kulinernya yang disajikan tapi juga ‘menjual’ suasana unik dari tempat kuliner yang dikunjungi. Maka tak jarang, pengunjung akan mendapati tempat bersantap yang didesain dengan apiknya agar tercipta suasana nyaman dan melekat di hati sehingga mengundang  untuk datang lagi ke tempat tersebut.
Bagian Depan Warung Ciendog


Suasana di dalam Warung Ciendog
Salah satu suasana nan unik tersebut bisa ditemui di Warung Ciendog. Rumah makan yang terletak di Jl. Embong no. 8 Bandung tersebut didesain dengan suasana kampung. Lengkap dengan warung kecilnya. Tidak hanya itu, rumah makan ini dihiasi dekorasi berupa jajanan tempo dulu lengkap dengan perabotan khas yang biasa terdapat di kampung-kampung. Seiring berjalannya waktu, konsep tersebut merubah imej Sunda yang sederhana menjadi kekinian yang memang sengaja memfasilitasi untuk tempat Selfie dan Banquet Event. Atapbangunan yang tinggi, membuat rumah makan ini terasa besar. Selain itu, pengunjung akan melihat deretan wajan yang ditaruh di atas kompor tembikar. Deretan wajan tersebut merupakan tempat untuk memperlihatkan menu-menu yang disajikan kepada pengunjung. Sebuah suguhan ‘etalase’ yang unik.

Tempat Memperlihatkan Makanan Kepada Pengunjung

Warung Ciendog mulai beroperasi di tahun 2014. Nama Ciendog sendiri diambil dari nama tiga orang pengusaha yang memiliki bidang usaha yang berbeda. Karena menyukai makanan khas Sunda, maka ketiganya memiliki ide untuk membuka usaha rumah makan Sunda. Menu khas Sunda yang disajikan berupa makanan yang dimasak dengan cara digoreng, dibakar dan menu pepes. Selain itu ditambah dengan varian menu yang unik dan ‘jadul’ seperti Karedok, Sambal Jengkol, Sambal Leunca, termasuk menu makanan andalannya, Burung Puyuh dan Pepes Goreng serta jenis minuman yang merupakan minuman khas Sunda yaitu Cai Lahang, Peuyeum Gandola dan Es Goyobod.
Display Warung di Warung Ciendog
Menu yang ditawarkan bisa dipesan per menu, bisa juga dipesan per paket. Menu paket inilah yang paling banyak dipesan. Paket apakah itu? Paket Botram. Warung Ciendog menawarkan paket botram untuk pengunjung yang datang dengan jumlah besar atau rombongan. Menu yang beralaskan daun pisang tersebut, jadi menu andalan rumah makan ini. Dengan jumlah minimal empat orang, maka pengunjung dapat memesan paket ini. Hmm..makin penasaran ya untuk datang ke tempat ini.

Bagi yang merindukan suasana kampung yang jauh dari kebisingan kota, rumah makan yang memiliki tagline ‘Dahar Jeung Ngopi’ ini bisa menjadi pilihan. Bukan cuma sekedar untuk bersantap tetapi juga berkumpul dan berdiskusi dengan rekan dan kolega. Dan...tentu saja..ber-Selfie ria.

Paket Botram di Warung Ciendog



Cilok Cepot, Sensasi Jajanan Cilok Dengan Olahan Yang Berbeda.

Bandung, ibu kota dari Propinsi Jawa Barat yang dikenal akan keragaman kulinernya. Salah satunya Cilok. Cilok merupakan nama jajanan khas Bandung yang namanya berupa singkatan dari aCI dicoLOK. Aci merupakan istilah dalam bahasa Sunda yang berarti tepung kanji atau tepung tapioka. Dicolok artinya ditusuk. Dalam hal ini ditusuknya pakai tusuk sate. Tepung Kanji atau tepung tapioka dicampur dengan air dan bumbu penyedap. Setelah tercampur rata, adonan tepung kanji tersebut diaduk hingga kalis dan dibentuk bulat. Biasanya masyarakat akan mendapati jajanan cilok ini dimasak dengan cara dikukus, dimakan dalam keadaan masih hangat dengan menggunakan tusuk sate lalu diberi bumbu kacang.
Add caption
Namun, ada sekumpulan anak muda Bandung yang mengolah cilok dengan cara yang berbeda. Betul-betul berbeda, lho. Namanya Cilok Cepot. Cilok yang berbentuk bulat tersebut ditumis setelah dikukus. Dalam penggorengan, dimasukkan lagi semacam kerupuk aci yang digoreng setengah matang. Dengan tambahan air, bumbu penyedap dan irisan kecil daun jeruk. Aroma dari irisan daun jeruk membuat adonan terasa segar. Lalu apa yang istimewa dari Cilok Cepot? Rasa pedas yang memiliki tiga level. Hah?! Apaan, tuuuhhh?! 

Ini dia bedanya. Selain bumbu penyedap dan irisan daun jeruk, ada tiga jenis rasa pedas yang disajikan sebagai pilihan. Rasa pedas tersebut adalah Level SD alias Pedas Cemen, Level SMP alias Pedas Merana, Level SMA alias Pedas Sadis. Bagi yang tidak terlalu kuat akan bumbu pedas dapat memilih Level SD alias Pedas Cemen. Rasa pedasnya tidak terlalu keras. Jadi..sangat aman bagi yang perutnya sensitif akan rasa pedas. Bagi yang menyukai pedas yang levelnya pertengahan boleh coba Cilok Cepot dengan rasa pedas di level SMP. Lalu, bagaimana dengan rasa pedas di level SMA? Bagi pencinta pedas, silakan coba tantangan di level ini. Apalagi, bagi yang memilih rasa pedas level SMA, pedasnya bukan hanya di bumbunya tapi juga diberikan tambahan cabe agar sensasi kepedasannya makin terasa. 

Bumbu berasa pedas dengan berbagai level ini dimasukkan paling akhir saat adonan Cilok Cepot dimasak. Saat bumbu level pedas tersebut dimasukkan ke dalam alat masak, aroma pedas yang nyegak pun terasa menusuk hidung. Aroma itulah yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba Cilok Cepot ini. Saat membuat adonan Cilok Cepot, tiap level pedas dimasak dalam wajan yang berbeda. Agar rasa dari tiga level pedas tersebut tidak tercampur satu sama lain. Cara memasak yang sangat apik.


Penasaran untuk mencoba? Kunjungilah Cilok Cepot di Jalan Kiliningan no. 18 Buah Batu Bandung. Dan setiap minggunya bisa ditemukan di area Car Free Day Buah Batu Bandung. Oh, ya..Cilok Cepot sudah menambah outletnya lho. Lokasinya di jl. Dipati Ukur no. 83 Bandung (Six Cloud Cafe). Juga hadir di car free day Dago dekat Factory Outlet Jetset.